Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Materi Sejarah Kelas XI Semester 1

  • Birocracy system of the holland colonial government
Ratu => menteri tanah jajahan=>gubernur jenderal=>residen=> asisten residen=>controller=>RAJEL
  • Dekrit presiden 5 july 1959
-pembubaran konstituante
-berlakunya kembali UUD 1945
-membentukan MPR(S) dan DPA “dewan pertimbangan agung (S)
  • Dutch military aggression
Agresi militer I pada tanggal 21 juli 1947 akibat perjanjian linggarjati (sultan syahrir)  setelah tidak bisa meredam konflik. Agresi ini mendapat kecaman dari banyak Negara seperti india dan Australia yang membuat masalah Indonesia ini dimasukkan ke agenda dewan keamanan PBB yang selanjutnya terbentuklah Good Will commission yang kemudian disebut KTN(Komisi Tiga Negara).
Agresi militer belanda II menyebabkan Indonesia harus membentuk PDRI di bukittinggi oleh syaffrudin prawiranegara karena soekarno ditangkap dan diasingkan ke prapat sedangkan hatta ke Bangka Belitung.
  • Economic situation of earlier ri
Berantakan, kacau balau karena peralihan sistem ekonomi militer oleh jepang, banyaknya mata uang yang beredar menyebabkan inflasi yang membuat diberlakukannya penyeragaman mata uang (ORI) dan pengnasionalan bank.
  • ethic politic
-irigasi = perbaikan dalam sistem pengairan
-emigrasi = perbaikan dalam sistem kependudukan
-Edukasi= perbaikan dalam pendidikan
  • H.J.F.M Sneevliet
Pembawa paham komunis ke Indonesia berasal dari rusia
  • Inflation in the earlier time of ri independent
  • Kartosuwiryo
Pemimpin PKI di Indonesia
  • Ki hajar dewantara
Pendiri taman siswa pada masa colonial belanda abad ke-19 karena memperbaiki pendidikan Indonesia untuk menandingi sekolah belanda. Sekolah pribumi pertama saat itu.
  • KMB
Tindak lanjut dari perjanjian roem royen. Konferensi meja bundar untuk merundingkan :
-mengakui kedaulatan RI
-mengembalikan irian barat setahun setelah pengakuan kedaulatan
-kapal-kapal perang belanda ditarik kembali dan beberapa korvet akan diserahkan kepada RI
-tentara belanda akan ditarik dari Indonesia dan pembubaran KNIL dan digabung dengan angkatan perang RI.
  • KNIP
Komite nasional Indonesia pusat, komite yang dibentuk untuk membantu presiden dalam menjalankan tugas.
  • KTN
Komisi tiga negara yang terdiri dari Australia (Richard Kirby), Belgia (Pan van Zeeland), Amerika Serikat (Dr. Frank Graham)
  • Meiji restoration
berawal dari jenderal perry matthew yang melakukan kerjasama dengan kaum shogun yang menyebabkan terbukanya jepang. Namun kaum daimyo menentang keputusan kaum shogun. Pangeran matsuhito merasa jepang telah tertinggal dari bangsa lain sehingga terjadilah restorasi meiji yang memicu revolusi besar2an jepang yang berisi:
-revolusi industry
-imperialisme
-modernisasi
-militer
-pendidikan
-terbuka terhadap dunia luar
  • Merkantilisme, industry revolution, capitalism, western colonialism
Mercantilism : pencarian logam-logam mulia
Capitalism : yang punya modal banyak akan berkuasa, perkembangannya berawal dari merkantilisme.
  • Modern imperialism
Menjajah dengan cara industry
  • National identity
We love indnesia
  • National movement
Yang bersifat kedaerahan menjadi nasional karena menyadari kedaerahan akan kalah dan mudah diadu domba
  • Pemilu 1955
Ada dua hal yang dihasilkan, yakni:
-menentukan konstituante
-anggota DPR



  • PKI
Semaun dan Sneevliet menggabungkan serikat islam merah dengan ISDV(Indische Social Democratisce Veerening). Tandingan PKI dari belanda adalah ISDP dengan ketua  F. Bahler. PKI di Indonesia memiliki tujuan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
  • PPKI and BPUPKI
PPKI dibentuk pada 7 agustus 1945 dengan ketua Ir. Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta dengan nama jepang Doukuritsu Junbi Inkai. BPUPKI dibentuk pada tanggal 1 maret 1945 disahkan tanggal 29 mei 1945 dengan nama jepang doukuritsu junbi cosakai dengan ketua Dr. Radjiman Widya Diningrat.
  • PPKI meeting
18 agustus 1945 : mengesahkan UUD 45, mengangkat presiden dan wakil presiden, tugas presiden sementara dibantu oleh KNIP
19 agustus 1945 : membentuk 12 kementrian dan 4 menteri Negara, membentuk pemerintahan daerah (dibagi menjadi 8 provinsi)
22 agustus 1945: membentuk komite nasional, membentuk PNI(partai satu-satunya), membentuk BKR=>TKR=>TRI=>TNI dengan jenderal besar Sudirman
  • Sunda kecil province
Meliputi bali, nusa tenggara dengan gubernur pertama I gusti ketut puja
  • Syafruddin prawiranegara
-Pembentuk PDRI di bukit tinggi, atas perintah soekarno yang telah ditawan
  • The maklumat of the earlier indonesian government
-maklumat 3 november 1945 (multi partai)
-maklumat 10 (16 oktober 1945)
  • The effect of the japanese colonial era in indonesia
-banyak perubahan-perubahan di bidang ekonomi, politik, militer dan lain-lain
  • The great people who found the new continent
Amerika => Christopher colombus
Cape hope => bartholemeus diaz
Goa, India => Vasco d gama
Malaka => Alfonso d alburquerque
Kepulauan Filipina => Ferdinands d Magelhaens (tepar dibunuh penduduk setempat) pelayaran selanjutnya di lanjtkan del cano
  • The holland colonial government radical policy to the indonesian movement
Melarang pembentukan organisasi
Membubarkan organisasi yang dianggap mengancam
Hanya mengijinkan sarikat islam berdiri
Menculik dan mengasingkan semua pemimpin organisasi
  • The holland colonial policies, monopoly policy, opendeur politie, ethic politic, culture stelsel, hongi patroly
Opendeur politie : belanda mengijinkan pihak asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan menyewakan tanah selama 75 tahun.
  • The japanese propaganda to the indonesia
3A:
-Asia protector
-Asia light
-Asia leader
  • The japanese word: bushido, daimyo, nippon shogun, hakko ichiu, etc
Bushido: semangat, setia, kode etik untuk kate(tentara jepang)
Daimyo : kaum anti kaum shogun yang ingin terisolasi
Nippon shogun : kaum terhormat jepang yang membuka isolasi jepang ke dunia luar
Hakko ichiu : doktrin bahwa jepang sebagai pusat 8 arah mata angin salah satunya seiryu
RT : tonari gumi
Desa : ku/muri
  • The organization that built by japan in their colonialism era in indonesia
Sosial and Politik :
-Putera
-Jawa Hokokai =Bank
-3A
Semimiliter:
-Seinendan : pasukan pemuda
-Keibondan: pasukan pelajar
-Fujinkai : barisan wanita
Resmi militer:
-Heiho : pembantu polisi
-PETA : Pembela Tanah Air (Leader: Supriyadi)
  • The periodization of the national movement
-beginning
-political
-radical
-defense
  • The proclamation text and the people around the making of it
Disusun oleh Ir. Soekarno, diedit oleh Hatta dan Ahmad Subarjo, diketik oleh Sayuti Melik. Diproklamasikan di jalan pegangsaan timur no 56 jakarta. Tempat penyusunan rumah Letnan Laksamana Muda Maeda
  • The special right of holland colonialism
-Boleh membentuk pasukan perang
-boleh membuat mata uang sendiri
-boleh berdagang seluas-luas’a
-boleh menjaja
  • The struggle to open the dutch sea blocade
-menyelinap melewati kapal-kapal kecil untuk melakukan ekspor-impor
-kerjasama dengan india dengan cara barter barang beras Indonesia ditukar dengan pakaian.
-kerjasama dengan perusahaan besar di amerika namun gagal karena dicegat di Banten.
  • The un organization for indonesia
UNCI (United Nation Committed for Indonesia) : membantu Indonesia menyelesaikan konflik dengan belanda karena sengketa kedaulatan
UNTEA (United Temporary Executive Authority) : membantu menyelesaikan permasalahan irian barat dan timor timur
UNAMET : membantu menyelesaikan permasalahan timor timur
  • The war against holland
-Pertempuran Surabaya
-Pertempuran 5 hari Semarang
-Palagan Ambarawa
-Bandung Lautan Api
-Medan Area
-Merah Putih di Manado
-Margarana
  • The war of aceh
Belanda berusaha mencari kelemahan daerah aceh dengan mengirim Dr. Snouck Hrugrounje untuk menyelidiki dan meniliti. Snouck mengusulkan untuk melakukan serangan umum ke daerah aceh. Jenderal van Heurtz akhirnya mengerahkan pasukan yang terdiri dari orang-orang Indonesia yang sudah terlatih dan jenderal-jenderal belanda yang mahir berbahasa Indonesia.
Setelah Kemerdekaan
Sebelum Kemerdekaan
-Perang Aceh
-Perang Padri
-Perang Diponegoro
  • The western trading company in 1500-1800
VOC
EIC (East India Company) milik inggris
  • Western expedition around the sea

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mobilitas

A.  Pengertian Umum :


  • Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. 

Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh miskin. Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak sosial atau mobilitas sosial (social mobility) Pengertian menurut Ahli : 


  • Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. • 

  • Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. 



  • Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang peling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terkukung dalam status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.
    B. Bentuk-bentuk mobilitas sosial 

    Dilihat dari arah pergerakannya terdapat dua bentuk mobilitas sosial , yaitu mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal. Mobilitas social vertical dapat dibedakan lagi menjadi social sinking dan social climbing. Sedangkan mobilitas horizontal dibedakan menjadi mobilitas social antarwilayah (geografis) dan mobilitas antargenerasi.


    1. Mobilitas vertikal
    Mobilitas Vertika : adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda. Mobilitas vertikal mempunyai dua bentuk yang utama :

    • Mobilitas vertikal keatas
    • Mobilitas vertikal ke bawah

    A. Mobilitas vertical ke atas (Sosial Climbing) Sosial climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang
    Sosial climbing memiliki dua bentuk, yaitu :

    • Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia. Contoh: A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah. 
    • Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari pada lapisan sosial yang sudah ada. Contoh: Pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik. 
    Adapun penyebab sosial climbing adalah sebagai berikut :
    •  Melakukan peningkatan prestasi kerja 
    • Menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi
    B. Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking) Sosial sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses sosial sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.

    Social sinking dibedakan menjadi dua bentuk :
    •  Turun nya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugasnya. 
    • Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial. Contoh Tim Juventus terdegradasi ke seri B. 
    Penyebab sosial sinking adalah sebagai berikut.:
    •  Berhalangan tetap atau sementara.
    •  Memasuki masa pensiun. 
    • Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau di pecat dari jabatannya. 
    2. Mobilitas horizontal 
    Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Dengan kata lain mobilitas horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.

    Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
    • Contoh: Pak Amir seorang warga negara Amerika Serikat, mengganti kewarganegaraannya dengan kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir disebut dengan Mobilitas sosial horizontal karena gerak sosial yang dilakukan Pak Amir tidak merubah status sosialnya. 
    Mobilitas social horizontal dibedakan dua bentuk :
    • Mobilitas social antar wilayah/ geografis Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.Cara untuk melakukan mobilitas sosial 
    • Mobilitas antargenerasi Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Contoh: Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal antargenerasi. 
    Mobilitas antargenerasi dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas intragenerasi dan mobilitas intergenerasi.
    • Mobilitas intragenerasi adalah  mobilitas yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu generasi yang sama. Contoh: Pak Darjo awalnya adalah seorang buruh. Namun, karena ketekunannya dalam bekerja dan mungkin juga keberuntungan, ia kemudian memiliki unit usaha sendiri yang akhirnya semakin besar. Contoh lain, Pak Bagyo memiliki dua orang anak, yang pertama bernama Endra bekerja sebagai tukang becak, dan Anak ke-2, bernama Ricky, yang pada awalnya juga sebagai tukang becak. Namun, Ricky lebih beruntung daripada kakaknya, karena ia dapat mengubah statusnya dari tukang becak menjadi seorang pengusaha. Sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya ini juga dapat disebut sebagai mobilitas intragenerasi. 
    • Mobilitas Intergenerasi adalah perpindahan status atau kedudukan yang terjadi diantara beberapa generasi. 
    Mobilitas intergenerasi dibedakan menjadi dua yaitu:
    • Mobilitas intergenerasi naik 
    • Mobilitas intergenerasi turun Contoh : Kakeknya seorang bupati, bapaknya seorang camat dan anaknya sebagai kepala desa.(intergenerasi turun) 
    C. Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 

    Seperti yang dijelaskan diatas bahwa mobilitas sosial merupakan perpindahan status ataukedudukan dari satu lapisan ke lapisan yanhg lain. Perpindahan tersebut terjadi dalam suatu struktur sosialyang berdimensi vertikal, artinya mudah-tidak nya seseorang melakukan mobilitas sosial tergantung dari struktur sosial masyarakatnya.

    1. Mobilitas sosial dalam sistem stratifikasi sosial terbuka

    Masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi sosial terbuka memberi kesempatan pada para anggotanya untuk melakukan mobilitas sosial vertikal yang terjadi dapat berupa sosial climbing ataupun sinking. Dalam sistem stratifikasi soaial yang terbuka memungkinkan setiap anggota masyarakat bersikap aktif dan kreatif dalam melakukan perubahan-perubahab untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya
    Prinsip umum mobilitas sosial dalam masyarakat yang menganut stratifikasi terbuka adalah sebagai berikut:
    • Tidak ada satu pun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap mobilitas sosial vertikal 
    • Seterbuka apapun suatu masyarakat terhadap mobilitas sosial, terkadang tetap ada hambatan-hambatan. 
    • Setiap masayarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertikal sendiri, tidak ada tipe yang berlaku umum bagi setiap masyarakat. 
    • Laju mobilitas sosial disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan yang berbeda-beda. 
    • Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan, tidak menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu tentang bertambah atau berkurang laju mobilitas sosial.
    2. Mobilitas Sosial dalam Sistem Stratifikasi Sosial yang Tertutup 

    Pada masyarakat yang menganut sistem stratifikasi sosial tertutup kemungkinan terjadinya mobilitas sosial vertikal sangat kecil. Hal ini terjadi karena masyarakatnya lebih mengutamakan nilai-nilai tradisional. Contohnya, masyarakat suku Badui Dalam. Mereka lebih memilih menjaga nilai-nilai tradisional dan menolak adanya perubahan. Dari uraian diatas, jelas terdapat hubungan antara mobilitas sosial yang terjadi pada seseorang atau sekelompok orang dengan struktur sosial masyarakat tempat seseorang atau sekelompok orang tersebut berada.
    Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
    • Perubahan standar hidup Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan. 
    • Perkawinan Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan. Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut. 
    • Perubahan tempat tinggal Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas. 
    •  
    D. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial 

    Faktor Pendorong Mobilitas Sosial : 
    A. Faktor Struktural
    Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor struktural adalah sebagai berikut :
    •  Struktur Pekerjaan Disetiap masyarakat terdapat beberapa kedudukan tinggi dan rendah yang harus diisi oleh anggota masyarakat yang bersangkutan 
    •  Perbedaan Fertilitas Setiap masyarakat memiliki tingkat ferilitas (kelahiran) yang berbeda-beda. Tingkat fertilitas akan berhubungan erat dengan jumlah jenis pekerjaan yang mempunyai kedudukan tinggi atau rendah 
    •  Ekonomi Ganda Suatu negara mungkin saja menerapka sistem ekonomi ganda (tradisional dan modern), contoh nya di negara-negara Eropa barat dan Amerika. Hal itu tentu akan berdampak pada jumlah pekerjaan, baik yang bersetatus tinggi naupun rendah. 
    B. Faktor Individu Faktor individu
    adalah kualitas seseorang , baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun keterampilan pribadi. Faktor Individu meliputi :
    • Perbedaan Kemampauan Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Mereka yang cakap mempunyai kesempatan dalam mobilitas sosial. 
    • Orientasi Sikap terhadap mobilitas Banyak cara yang di lakukan oleh para individu dalam meningkatka prospek mobilitas sosialnya, antara lain melalui pedidikan, kebiasaan kerja, penundaan kesenangan, dan memperbaiki diri.
    • Faktor kemujuran Walaupun seseorang telah berusaha keras dalam mencapai tujuannya, tetapi kadang kala mengalami kegagalan. 
    •  
    C. Status Sosial
    Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya, karena ketika ia dilahirkan tidak ada satu manusia pun yang memiliki statusnya sendiri. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri dilapisan sosial yang lebih tinggi.

    D. Keadaan Ekonomi 
    Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Orang yang hidup dalam keadaan ekonomi yang serba kekurangan, misalnya daerah tempat tinggal nya tandus dan kekurangan SDA, kemudian berpindah tempat ke tempat yang lain atau ke kota besar. Secara sosiologis mereka dikatakan mengalami mobilitas

    E.Situasi Politik 
    Situasi Politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas sosial suatu masyarakat dalam sebuah negara. Keadaan negara yang tidak menentu akan mempengaruhi situasi keamanan yang bisa mengakibatkan terjadinya mobilitas manusia ke daerah yang lebih aman.

    F. Kependudukan (Demografi)
    Faktor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Di satu pihak, pertambahan jumlah penduduk yang pesa mengakibatkan sempitnya tempat permukiman, dan di pihak lain kemiskinan yang semakin merajalela. Keadaan demikian yang membuat sebagian warga masyarakat mencari tempat kediaman lain.

    G. Keingina Melihat Daerah Lain 
    Adanya keingina melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk melangsungkan mobilitas geografik dari satu tempat ke tempat yang lain.

    H. Perubahan kondisi sosial 
    Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideologi dapat menimbilkan stratifikasi baru.

    I. Ekspansi teritorial dan gerak populasi 
    Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirti fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya, perkembangan kota, transmigrasi, bertambah dan berkurangnya penduduk.

    J.Komunikasi yang bebas 
    Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antarstrata yang beraneka ragam memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan mengahalangi mobilitas sosial. Sebaliknya, pendidikan dan komunikasi yang bebas sertea efektif akan memudarkan semua batas garis dari strata sosial uang ada dan merangsang mobilitas sekaligus menerobos rintangan yang menghadang.

    K. Pembagian kerja
    Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispeliasisasikan, maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan nmenuntut keterampilan khusus. Kondisi ini memacu anggota masyarakatnya untuk lebih kuat berusaha agar dapat menempati status tersebut.

    L. Kemudahan dalam akses pendidikan 
    Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat menjadi peserta didik. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu, menjadikan orang yang tak menjalani pendidikan yang bagus, kesulitan untuk mengubah status, akibat dari kurangnya pengetahuan.

    Faktor penghambat mobilitas sosial
    Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai berikut :
    • Kemiskinan Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit 
    • Diskriminasi Kelas Sistem kelas terturup dapat menghalangi mobilitas ke atas, terbukti denga adanya pembatasab keanggotaan suatu orgnisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan. seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apharteid dan dianggap berakhir ketika Nelson Mandela, seorang kulit hitam, terpilih menjadi presiden Afrika Selatan 
    • Perbedaan Ras dan Agama Dalam sistem kelas tertutup dapat memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal ke atas. Dalam agama tidak dibenarka seseorang dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak hatinya berpindah-pindah agama sesuai keinginannya. 
    • Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil daripada wanita. Perbedaan ini mempengaruh dala mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan dalam masyarakat. 
    • Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat kuat Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku. 
    • Perbedaan Kepentingan Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam sutu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu. 
    •  
    E. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial 

    1. Angkatan Bersenjata Seseorang yang tergabung dalam angkatan bersenjata biasabya ikut berjasa dalam membela nusa dan bangsa sehingga dengan jasa tersebut ia mendapat sejumlah penghargaan dan naik pangkat.
    2. Pendidikan Pendidikan, baik formal maupun nonformal merupakan saluran untuk mobilitas vertikal yang sering digunakan, karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contoh: Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status sosialnya 
    3. Organisasi Politik Seorang angota parpol yang profesional dan punya dedikasi yang tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status dalam partainya. Dan mungkin bisa menjadi anggota dewan legislatif atau eksekutif 
    4. Lembaga Keagamaan Lembaga ini merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal, meskipun setiap agama menganggap bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sederajat 
    5. Organisasi Ekonomi Organisasi ini, baik yang bergerak dalam bidang perusahan maupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. 
    6. Organisasi Profesi Organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal, antara lain ikatan 
    7. Perkawinan Melauli perkawinan seseorang dapat menaikkan statusnya. Misalnya,seseorang wanita yang berasal dari keluarga biasa saja menikah dengan pria berstatus sosial ekonominya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan naiknya status sosial nya sang wanita 
    8. Organisasi keolahragaan Melalui organisasi keolahragaan, seseorang dapat meningkatkan status nya ke strata yang lebih tinggi 
    Cara umum memperoleh status
    Secara umum terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk memperoleh status social, yaitu melalui askripsi dan melalui prestasi 

    • Askripsi, yaitu cara memperoleh kedudukan melalui kelahiran, contohnya system kasta dan gelar kebangsawanan
    • Prestasi, yaitu cara memperoleh status atau kedudukan dengan usaha sendiri. 

    Cara khusus untuk menaikan status :

    • Perubahan tingkah laku Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya. Contoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing. 
    • Perubahan nama Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi. Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan "kang" di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesau dengan kedudukannya yang baru seperti "Raden"
    • Perubahan tempat tinggal Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
    • Perubahan standar hidup Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan. 
    • Bergabung dengan organisasi tertentu Untuk meningkatkan statusnya seseorang dapat bergabung dengan organisasi tertentu , sebagai contoh bergabung dengan organisasi yang berkelas.

    G. Dampak Mobilitas Sosial 

    Setiap mobilitas sosial akan menimbul kan peluang terjadinya penyesuaian-penyesuaian atau sebalik nya akan menimbulkan konflik.
    Menurut Horton dan Hunt (1987), ada beberapa konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial vertikal, di antara nya:
    1. Adanya kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun.
    2. Timbulnya ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat.
    3. Keterangan hubungan anatar anggota kelompok primer, yang semula karena seseorang berpindah ke status yang lebih tinggi atau ke status yang lebih rendah. 
    Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif antara lain sebagai berikut.
    • Dampak Positif :
    1. Mendorong Seseorang untuk lebih maju Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju dalam berprestasi agar memperoleh status yang lebih tinggi. 
    2. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Masyarakat ke Arah yang Lebih Baik Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.
    3. Meningkatkan Intergrasi Sosial Terjadi nya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial.misalnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai dan norma-norma yang di anut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta intergrasi soaial. 
    • Dampak Negatif :
    1. Timbulnya Konflik Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut. : 1) Konflik Antarkelas Dalam masyarakat terdapat lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan tersebut disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial, maka bisa memicu terjadinya konflik antar kelas. 2) Konflik Antarkelompok sosial Konflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat berupa: a. Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern b. Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial yang lain yang memiliki wewenang 3) Konflik Antargenerasi Konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain dalam mempertahankan nilai-nilai denga nilai-nilai baru yang ingin mengadakan perubahan.
    2. Berkurangnya Solidaritas Kelompok Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kelas sosial yang baru merupakan langkah yang diambil oleh seseorang yamg mengalami mobilitas, baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar mereka bisa diterima dalam kelas sosial yang baru dan mampu menjalankan fungsi-fungsinya 
    3. Timbulnya Gangguan Psikologis Mobilitas sosial dapat pula mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, antara lain sebagai berikut. :


  • Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami mobilitas menurun.

  • Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya

  • Mengalami frustasi atau putus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan atas, tetapi tidak dapat mencapainya.
    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Resensi

    Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
    Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku.
    Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
    Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi.
    1. 1 . Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
    2. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
    3. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
    4. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan
    Umumnya resensi terdiri dari
    1. Judul
    Judul resensi harus menarik dan selaras dengan keseluruhan isi resensi
    2. Identitas buku
    meliputi judul buku(judul asli dan Modern.terjemahan),penulis, penerbit, tahun terbit, tebal buku.
    3. Isi
    Meliputi
    - ulasan singkat isi
    - keunggulan buku,
    - kelemahan buku,
    - rumusan kerangka
    4. Penutup
    Penutup resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Selain itu dapat juga berisi kelemahan buku.
    Kiat Praktis Menulis Resensi Buku
    Apakah resensi itu?

    Resensi adalah tulisan yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan sebuah karya baik yang berupa buku maupun yang berupa karya seni. Tulisan ini biasanya dimuat di media cetak seperti koran, majalah, atau tabloid. Dilihat dari segi isinya terdapat berbagai macam resensi, antara lain resensi buku, resensi novel, resensi buku kumpulan cerpen, resensi film, resensi, patung, dan sebagainya.
    Uraian berikut ini lebih difokuskan pada resensi buku.
    Siapakah penulis resensi?
    Penulis resensi adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang bidang yang diresensi dan memiliki kemampuan untuk menganalisis sebuah karya secara kritis sehingga dapat menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari karya yang diresensi.
    Apakah tujuan ditulisnya sebuah resensi?
    Resensi dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang sebuah karya sehingga pembaca mengetahui apakah karya yang diresensi itu merupakan karya yang bermutu atau tidak. Resensi akan sangat bermanfaat apabila karya yang diresensi relatif masih baru. Semakin baru karya yang diresensi, semakin baik. Hal itu dimaksudkan agar pembaca segera mengetahui apakah karya itu layak untuk dinikmati atau tidak..
    Apa saja unsur-unsur dalam resensi?
    Sekurang-kurangnya dalam resensi terdapat hal-hal berikut ini:
    • Judul resensi
    • Identitas karya (buku) yang diresensi
    • Uraian tentang jenis karya yang diresensi
    • Uraian tentang kelebihan dan kekurangan karya yang diresensi
    • Kesimpulan yang berisi penegasan kembali mengenai layak tidaknya karya tersebut untuk dinikmati oleh pembaca.
    Bagaimana langkah-langkah menulis resensi buku (novel)?
    Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis resensi buku (novel) adalah:
    1. Tahap Persiapan meliputi:
    (a) Membaca contoh-contoh resensi; dan
    (b) Menentukan buku yang akan diresensi.
    2. Tahap Pengumpulan Data meliputi:
    (a) Membaca buku yang akan diresensi;
    (b) Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data meliputi hal-hal yang menarik dan tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi;
    (c) Mencatat data-data penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku yang diresensi..
    3. Tahap Penulisan meliputi:
    (a) Menuliskan identis buku;
    (b) Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya );
    (c) Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa;
    (d) Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya.
    (e) Membuat judul resensi.

    Catatan:
    Judul resensi harus singkat, menarik, dan menggambarkan isi resensi.
    Bagaimana cara menemukan kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi?
    Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi adalah:
    • membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis baik oleh pengarang yang sama maupun oleh pengarang lain yang meliputi segi isi atau pun bahasanya (untuk novel meliputi semua unsur intrinsiknya);
    • mencari hal-hal yang menarik atau disukai dan hal-hal yang tidak disukai dari buku tersebut dan mencari alasan mengapa demikian.

    Berikut ini adalah contoh resensi buku nonfiksi.
    Kisah-Membaca Seorang "Yogi Buku"


    Judul buku : Dari Buku ke Buku, Sambung Menyambung Menjadi Satu
    Penulis : P. Swantoro
    Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
    Cetakan : I
    Tahun terbit : 2002
    Jumlah halaman : xxv + 435 halaman

    Bagi Polycarpus Swantoro yang ahli sejarah dan jurnalis senior, membaca buku seolah-olah seperti berolah yoga. Sebagaimana seorang empu keris yang bekerja dalam waktu yang lama untuk membuat keris yang ringan dari bahan yang bobotnya puluhan kilogram, seperti itu pulalah yang dilakukan oleh P. Swantoro. Bedanya, P. Swantoro tidak melakukan pekerjaan menempa besi, tetapi membaca buku. Tentu saja ada ribuan judul buku yang sudah dibaca Pak Swan. Namun, dalam bukunya yang berjudul Dari Buku ke Buku, Sambung Menyambung Menjadi Satu ini "hanya" 200 judul buku yang ia "kisahkan".
    Dengan cara yang menawan, ia mengisahkan bagaikan seorang kakek yang baru pulang dari berkelana di negeri yang jauh, kemudian menceritakan peng-alamannya kepada anak cucunya.
    Sebagai seorang pengelana di dunia buku, tidaklah mengherankan jika buku-buku yang ia kisahkan merupakan buku-buku babon yang tua dan cukup langka,. Misalnya, The History of Java karya Thomas S. Raffles yang terbit tahun 1817, Inleiding tot de Hindoe-Javaanche Kunst karya N.J Krom yang terbit tahun 1919, atau De Ijombok Kxpedie karya W Cool yang terbit tahun 1896. Memang, di sana-sini, untuk keperluan pendukung data, Pak Swan juga menggunakan cukup banyak sumber sekunder. Sebenarnya, hal ini agak mengganggu. Ketika membahas topik PKI, misalnya, Pak Swan, sebenarnya, perlu menggunakan sumber yang lebih memadai.
    Tema yang diangkat pun beraneka ragam, mulai dari cerita tentang lambang-lambang kota di Indonesia, cerita tentang penulis pertama buku komunis di Indonesia, cerita Pak Poerwa, cerita tentang meletusnya Gunung Merapi, cerita tentang para orientalis dan sarjana Indonesia, romantika para pendiri bangsa, serta ditutup dengan khayalan Pak Swan agar para pemimpin dan intelektual masa kini dapat beryogi. Bagi para pembaca "pemula", tema yang tumpang-tindih tanpa sistematika yang jelas ini cukup merepotkan.
    Dalam membicarakan suatu bab, Pak Swan sering meloncat-loncat kian kemari. Kata demi kata mengalir tanpa jelas muaranya. Misalnya, ketika membicarakan Teeuw, Yogi Sastra, Yogi Keris, Yogi Ilmu, pembaca benar-benar dituntut cermat untuk menginterpretasikan benang merah ide tulisan-tulisan ini. Namun, jika kita bersabar untuk menikmati buku ini sampai habis, tentu kita dapat menemukan keseluruhan ide Pak Swan dan kebingungan yang muncul di bab demi bab akan terjawab.
    Buku Pak Swan ini mengingatkan kita pada tiga jilid buku Nusa Jawa Silang Budaya karya Denys Lombard. Tulisan Lombard juga mengabaikan kronologi waktu, yang merupakan syarat untuk menulis sejarah konvensional. Namun, kecurigaan bahwa buku Pak Swan menggunakan pola yang sama dengan buku Denys Lombard tidak terbukti mengingat dalam menulis buku ini Pak Swan lebih mengandalkan memorinya, seperti pengakuan Pak Swan sendiri dalam pengantar. Karena mengandalkan memori, tentu saja tulisan yang dihasilkannya menggunakan pola penceritaan lisan.
    Buku ini lebih merupakan buku sejarah walaupun temanya beraneka ragam. Pembaca yang baru akan masuk ke wacana sejarah Indonesia, akan sangat terbantu dengan membaca
    Buku ini sebenarnya akan lebih sempurna jika penulisnya, di samping membicarakan cara pandang para orientalis Barat, juga memberikan contoh buku-buku yang memuat cara pandang Timur. Sekadar contoh, dijelaskan tentang sebutan "Timur Tengah" untuk wilayah negara di jazirah Arab. Mengapa orang Indonesia tidak menyebutnya sebagai "Barat Dekat", misalnya? Bukankah sebutan "Timur Tengah" adalah sebutan orang Barat yang melihat jazirah Arab dari sudut pandang wilayahnya? Pandangan seperti ini sangat diperlukan bagi para mahasiswa sejarah di Indonesia yang tampaknya semakin kesulitan membaca buku-buku sumber utama.
    Untuk keperluan studi para mahasiswa sejarah, akan sangat menggembirakan jika Pak Swan menceritakan juga buku Orientalism karya Edward W. Said yang terbit tahun 1979. Selain itu, sebaiknya, buku yang berisi sikap kita terhadap tradisi Barat yang berjudul Oksidentalisme karya Hassan Hanafi yang diterbitkan Paramadina, Jakarta, tahun 2000 juga dibicarakan.
    Hal lain yang belum dibahas secara lengkap oleh Pak Swan sebagai seorang ahli sejarah dan pemerhati kebudayaan Jawa adalah tentang historiografi Jawa. Prof. C.C. Berg, memang, sempat dimunculkan dalam bagian Babad: Kitab Dongeng? Namun, sayang sekali, karya C.C. Berg yang berjudul Oavaanche Geschiedschrijving, yang terbit di Amsterdam tahun 1938, tidak dimunculkan sehingga gambaran mengenai penulisan sejarah di Pulau Jawa menjadi agak terabaikan.
    Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaan-nya, harus diakui bahwa buku pertama seorang "yogi buku" ini merupakan karya yang memikat. Bahkan cara dan gaya pengungkapannya, dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang cukup enak dinikmati. Kita menantikan karya berikutnya.

    Sumber: Majalah Matabaca, Agustus 2002 (dengan perubahan)


    Berikut ini adalah contoh resensi buku kumpulan cerpen.
    Monyet Ayu Menggiring Surealisme
    Judul : Mereka Bilang, Saya Monyet!
    Pengarang : Djenar Maesa Ayu
    Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
    Tahun terbit : 2004
    Cetakan : Keenam. Mei 2004
    Tebal buku : xii, 137 halaman


    “Sepanjang hidup, saya melihat manusia berkaki empat. Berbulu serigala, landak, atau harimau. Dan berkepala ular, banteng, atau keledai.
    Namun, tetap saja mereka bukan binatang. Cara mereka menyantap hidangan di depan meja makan sangat benar. Cara mereka berbicara selalu menggunakan bahasa dan sikap yang sopan. Dan mereka membaca buku–buku bermutu. Mereka menulis catatan-catatan penting. Mereka bergaun indah dan berdasi. Bahkan, konon mereka mempunyai hati.” (halaman 1)
    “Saya memperhatikan bayangan diri saya dalam cermin dengan cermat. Saya berkaki dua, berkepala manusia, tapi menurut mereka, saya adalah seekor binatang. Kata mereka, saya adalah monyet. Waktu mereka mengatakan itu pada saya, saya sangat gembira. Saya katakan, jika seekor monyet maka saya satu-satunya binatang yang paling mendekati manusia. Berarti derajat saya berada di atas mereka. Tapi mereka bersikeras bahwa mereka manusia bukan binatang, karena mereka punya akal dan perasaan. Dan saya hanyalah seekor binatang. Hanya seekor monyet!”
    Reaktif, provokatif, bahkan subversif. Itulah kesan pertama saya membaca kalimat-kalimat dalam salah satu cerpen Djenar Maesa Ayu berjudul “Mereka Bilang, Saya Monyet!”. Penggalan cerpen yang juga dimuat di sampul belakang antologi ini menyuguhkan panorama baru, pengutaraan prosa yang berkecenderungan punya “tegangan tinggi”.
    Reaktif karena kebanyakan cerpen dalam buku yang memuat sebelas cerpen ini merupakan tegangan-tegangan bahasa yang menuju pada simpul-simpul reaksi atas berbagai “kesakitan” yang dialami (diminati) para tokoh. Reaksi ini bisa dialami pengarang sebagai “pengalaman imajinatif”. Dialamijuga mengandung pengertian mengetahui dan dapat dirasakan. Provokasi juga menjadi ujara morfologi pada cerpan – cerpen Djenar. Secara sublim, ia sebenarnya memprovokasi dirinya lewat tokoh –tokoh untuk menggugat berbagai “ketidakbahagiaan hidup”. Saya tidak melihatnya sebagai laku feminisitas. Djenar lebih sebagai moralis yang kadang puas dengan menelanjngi dirinya. Ucapan “Mereka Bilang, Saya Monyet!” adalah provokasi bagi sang aku untuk menyadari “kadar kemanusiaannya”. Sementara subversif dicapai dengan penceritaan yang disampaikan secara tidak lazim, termasuk penggunaan bahasa.
    Cerpenis kelahiran 14 januari 1973 yang sudah dikaruniai dua putri ini termasuk cerpenis yang sudah membuktikan bakat dan kerja keras sebagai gabungan sukses setelah unsur “sudah kehendak takdir”. Ia terbilang baru, tetapi punya karya yang mencengangkan. Saya tidak tahu sejauh mana hubungan semiotik Djenar Maesa Ayu dengan tiga sastrawan yang juga dianggap sebagai guru, yakni Sutardji Calzoum Bachri, Budi Darma, Seno Gumira Ajidarma. Djenar mempersembahkannya untuk tiga sastrawan besar yang juga dikenal sebagai cerpenis itu. Namun, ini juga merefleksikan benang merah prosa absurd hingga surealis yang menjadi dasar kesastraan Djenar.
    Kita kenal Sutadji punya sekumpulan cerpen, Hujan Menulis Ayam (Indonesia Tera),yang jeli menggambarkan absurditas kehidupan.Kita menggali pribadi absurd pada tokoh-tokoh karya Budi Darma,yang bahkan menjadi surealis, yang kemudian dikembangkan secara jenius oleh Seno Gumira Ajidarma. Di titik Djenar seperti menemukan jalan penempuhan yang seirama dengan mereka. Bahwa pengutaraan lain,itu tentu soal cap kebahasaan dan kesastraan.
    Dengan cara itu disimak bahwa Djenar melebih-lebihkan objek atau peristiwa,seperti pada cerpen “Lintah”. Sang pencerita menceritakan kebenciannya pada pacar ibunya yang ia lihat sebagai lintah, bahkan kadang bisa membelah diri dan menjadi ular. Hiperbola itu juga digunakan pada “Mereka Bilang, Saya Monyet!” yang melihat laki-laki jahat sebagai “berkepala buaya berkaki kalajengking”, juga pada cerpen “Wong Asu” yang mempresentasikan relasi manusia dengan anjing.
    Dalam benak seorang surealis, kenyataan memang bisa selentur apa pun.Imajinasi memberi peluang untuk merebut realitas dijadikan tahap realitas imajinatif yang hampir tiada batas. Realitas temuan hanya menjadi sumbu peledak bagi realitas yang diungkapkan secara simbolis. Pencapaian sastra didapat dari unsur daya kejut, refleksi, gaya ungkap, hingga sublimasi.Makna dari tema dan pencapaian ikon/tanda yang secara semiotik diakui kefasihannya, Djenar telah cukup memenuhi syarat itu.
    Karyanya yang lain seperti”Durian” berkisah tentang dosa dan ketakutan berlebih punya anak menderita kusta.”Melukis Jendela” berkisah tentang anak tidak bahagia yang melakukan eskapisme (pelarian diri) dengan melukis dan “Asmoro” tentang pengarang yang jatuh cinta pada tokoh fiksi ciptaannya. Kisah ini diungkapkan Djenar dengan cukup cerdas. Dalam penggunaan bahasa, ia terlihat fasih dengan ucapan yang lugas dan tegas. Bahasanya padat dan kuat sehingga mampu menohok setiap ihwal yang dijadikan objek tematik. Cerpen “Waktu Nyala”, misalnya, merupakan cerpen yang mengalirkan kekuatan berbahasa yang dikuasai Djenar dalam berkisah untuk menyihir pembaca. Uraiannya seperti.”Entah kapan persisnya Nayla tidak bersahabat dengan waktu.Waktu bagaikan seorang pembunuh yang selalu membuntuti dan mengintai dalam kegelapan. Siap menghunuskan pisau ke dadanya yang berdebar. Debaran yang pernah ia lupakan rasanya. Debaran yang satu tahun lalu menyapanya dan mengulurkan persahabatan abadi, hampir abadi, sampai ketika sang pembunuh tiba-tiba muncul dengan sebilah belati,” menunjukkan kelancaran berbahasa dengan efektivitas diksi yang terjaga.
    Ihwal peristiwa bahasa itu, ia juga menggunakan dalam cerpen “SMS”.Bahasa yang dipakai layaknya kiriman pesan lewat SMS di handphone. Di situ kata-kata minimal dan nomor-nomor atau angka digunakan sebagai kesatuan morfologis dalam cerita. Meskipun cerpen ini kurang berhasil, ia menjadi kaya alternatif yang menggunakan medium bahasa teknologi dalam pemaparan sebuah cerpen.”SMS” memang bertema biasa dan juga kurang berhasil sebagaimana karya “Menepis Harapan”, ”Namanya …”serta “Manusia dan Dia”, yang lebih terasa sebagai cerpen dengan tuturan bahasa kuat,mengalir, namun kehilangan roh tematik atau dalam beberapa hal alur dan endingnya mudah diduga. Mungkin ini berkaitan dengan jam terbang Djenar Maesa Ayu yang baru. Sebagai pendatang baru dalam dunia prosa Indonesia, Djenar sudah menjadi young divas setelah Ayu Utami dan Dinar Rahayu. Ia juga seorang surealis andal setelah Joni Ariadinata dan Agus Noor.(Eriyadi Budiman)

    Berikut ini adalah contoh resensi novel.

    Resensi Boulevard de Clichy - Agonia Cinta Monyet

    Judul : Boulevard de Clichy-Agonia Cinta Monyet
    Penulis : Remy Sylado
    Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
    Tanggal terbit : Maret – 2007
    Jumlah halaman : 400 halaman
    Kategori : Novel


    Campur tangan ibu Budiman dengan bantuan opo-opo (guna-guna) membuat budiman lupa akan perbuatannya terhadap Nunuk, bahkan melupakan Nunuk, gadis yang dicintainya. Sebagai anak orang kaya, Budiman melanjutkan sekolah di Perancis, tetap dengan gaya anak pejabat yang lebih suka menghabis-habiskan uang daripada menggali ilmu pengetahuan yang bisa diperolehnya di sana.
    Sementara Nunuk yang punya keluarga di Belanda diceritakan memutuskan untuk membawa anaknya yang baru lahir dan tinggal bersama keluarga ibunya di Belanda, melanjutkan sekolah di sana. Pertemuannya dengan seorang pencari bakat turunan Turki membawanya berkelana mencari pengalaman baru di Paris, Perancis. Kisah yang juga sama dengan pencari TKW yang mengajak perempuan desa ke kota, ataupun ke luar negeri dengan janji pekerjaan demi kehidupan yang lebih baik.
    Jalan cerita selanjutnya tidak terlalu sulit untuk ditebak. Kepintaran Nunuk membawanya menjadi bintang di Boulevard de Clichy dengan julukan Météore de Java. Tutur cerita yang secara detil menggambarkan situasi Boulevard de Clichy, maupun gambaran detil perilaku pelakon cerita serta perasaan-perasaan mereka, menjadi daya tarik utama dari novel-novel karangan Remy Sylado.
    Sayangnya, akhir cerita yang terkesan terburu-buru dan terlalu dipaksakan membuat kekuatan cerita menjadi berkurang. Cerita Budiman dan Nunuk yang kembali lagi ke tanah air dan bertemu kembali setelah terpisah selama 5 tahun ternyata tidak dikisahkan sedetil dan seindah novel di bagian awal. Akhir cerita lebih berwarna "fairy tale", seperti kisah putri upik abu yang disunting pangeran kaya-raya.
    Memang ini bukan kisah seribu satu malam, atau HC Andersen yang selalu mengatakan bahwa kejujuran dan kebaikan akan selalu menang dan juga bahwa kemenangan dan kemuliaan bersumber dari usaha kerja keras dan penuh pengorbanan. Oleh karena itu, sah-sah saja kalau jalan ceritanya menjadi demikian.
    Membaca bagian akhir buku ini tidak lebih dari sekadar ingin menuntaskan suatu pekerjaan yang sudah terlanjur dimulai, disertai harapan mudah-mudahan novel Remy Sylado berikutnya dapat lebih hidup dan mengasyikkan sampai dengan akhir
    cerita.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Menyantuni Kaum Du'afa

    Saya akan menjelaskan pertanyaan yang belum sempat di jawab di kelas mengenai Surat Al Baqarah 177:



    [2:177] Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

    Pertanyaan :

    1. Siapakah Orang yangdi sebut  benar dalam QS. Al Baqarah: 177?
    2. Kesabaran di dalam hal apa yang di maksud di dalam  QS. Al Baqarah: 177
    Jawaban:

    Pertanyaan yang pertama:
    Orang Yang di maksud benar di dalam QS. Al Baqarah itu adalah orang yang melakukan kebajikan yaitu:
    1. Beriman kepada Allah.
    2. Beriman  hari kemudian.
    3. Beriman  Malaikat-malaikat. 
    4. Beriman  kitab-kitab. 
    5. Beriman  Nabi-nabi.
    6. Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, 
    7. Mendirikan shalat. 
    8. Menunaikan zakat. 
    9. Orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji.
    10. Orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
    Pertanyaan yang Kedua:
    Kesabaran yang di maksud dalam QS. Al Baqarah : 177 adalah :
    1. Sabar dalam kesempitan. 
    2. Sabar  penderitaan. 
    3. Sabar  dalam peperangan.
    Demikan semoga bermanfaat, dan apabila ada kesulitan silahkan berkomentar di form komentar di bawah ini, atau melalui    facebook, dan bisa chating melalui YM.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Fungsi komposisi Dan Fungsi invers

    Standar Kompetensi
    5.Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
    Kompetensi Dasar
    5.1.Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi
    5.2.Menentukan invers suatu fungsi
    Indikator


    1. Menentukan syarat dan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan
    2. Menentukan fungsi komposisi dari beberapa fungsi.
    3. Menyebutkan sifat-sifat komposisi fungsi.
    4. Menentukan komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui.
    5. Menjelaskan syarat agar suatu fungsi mempunyai invers
    6. Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya
    7. Menentukan fungsi invers dari suatu fungsi.
    8. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi invers
    9. Menjelaskan syarat agar suatu fungsi mempunyai invers
    10. Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya
    11. Menentukan fungsi invers dari suatu fungsi.
    12. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi invers
    A.Tujuan Pembelajaran
    • Menentukan syarat dan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan
    • Menentukan fungsi komposisi dari beberapa fungsi.
    • Menyebutkan sifat-sifat komposisi fungsi.
    • Menentukan komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui.
    B.Materi Pembelajaran
    1. Fungsi komposisi
    2. Fungsi invers

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS